Permasalahan software bajakan yang tinggi tidak hanya
di Indonesia. Cina yang merupakan negara dengan jumlah penduduk
terbanyak di dunia pun mengalami masalah serupa. Terlebih negara yang
satu ini dikenal sebagai negara peniru.
Saking parahnya aksi pembajakan di Cina, Microsoft mengatakan bahwa terdapat empat perusahaan milik negara (BUMN) yang turut melakukan aksi pembajakan software. Bahkan termasuk di antaranya adalah China National Petroleum Corp. (CNPC).
Hal ini cukup mencengangkan, karena perusahaan tambang tersebut telah memperoleh penghasilan sebesar 240 miliar USD pada tahun 2011. Dan, Petrochina yang merupakan salah satu anak perusahaan dari CNPC dikenal sebagai perusahaan terbesar kedua di dunia pada tahun 2010.
Dalam data Microsoft, CNPC memiliki sekitar 40 persen Office bajakan dan Windows Server. Selain CNPC, tiga perusahaan BUMN lain yang diklaim Microsoft melakukan aksi pembajakan adalah China Railway Construction (80 persen Office bajakan), China Post (93 persen Office bajakan) dan TravelSky (hampir 100 persen bajakan).
Dan, pembajakan tersebut benar-benar membuat Microsoft kesal. Mereka pun telah secara resmi meminta kepada pemerintah Cina untuk menghentikan aksi pembajakan software miliknya di negara tersebut.
(Mending kita mulai migrasi ke linux aja dehhhhh, GO IGOS(INDONESIA GO OPEN SOURCE)
(Via The Next Web)
0 JANGAN LUPA KASIH KOMENTAR YA:
Posting Komentar